Ada banyak dugaan yang menyebutkan bahwa kebahagiaan dan kesedihan mudah menyebar. Ternyata hal itu berhasil dibuktikan peneliti yang mengatakan bahwa melalui jaringan sosial, emosi berputar mengikuti pola yang mirip seperti model epidemiologi sebuah penyakit. Seringkali kita melihat jika seseorang menuliskan sebuah status pada wall mereka yang menggambarkan emosinya, jawaban positif atau negatif yang
menanggapinya akan lebih cepat dibandingkan dengan status yang datar-datar saja.
Dalam penyebaran kebahagiaan, peneliti menemukan orang dalam kluster yang “terinfeksi” dan “tak terinfeksi”, sebuah pola yang serupa dengan proses dalam penyakit infeksi. Untuk kluster kebahagiaan, lajunya tergantung pola penyebaran, sedangkan untuk kesedihan, klusternya ternyata bisa jauh lebih besar. Hal itu menandakan ada sesuatu “yang lain” sedang terjadi.
Dengan demikian, pesan kebahagiaan tidak terlalu cepat penyebarannya dibanding pesan kesedihan. Indikasinya, setiap orang yang bahagia, hanya meningkatkan kebahagiaan bagi orang lain sebesar 11 persen. Di pihak lain, walaupun hanya satu orang yang sedang sedih, efeknya akan menyebar pada orang lain sebanyak 2 kali lipat.
Temuan tersebut memang belum secara pasti menyimpulkan pola penyebaran emosi, namun para peneliti telah berhasil membuat parameter pola transmisi dan dinamika jaringan sosial yang akan menjadi acuan penelitian berikutnya.
menanggapinya akan lebih cepat dibandingkan dengan status yang datar-datar saja.
Dalam penyebaran kebahagiaan, peneliti menemukan orang dalam kluster yang “terinfeksi” dan “tak terinfeksi”, sebuah pola yang serupa dengan proses dalam penyakit infeksi. Untuk kluster kebahagiaan, lajunya tergantung pola penyebaran, sedangkan untuk kesedihan, klusternya ternyata bisa jauh lebih besar. Hal itu menandakan ada sesuatu “yang lain” sedang terjadi.
Dengan demikian, pesan kebahagiaan tidak terlalu cepat penyebarannya dibanding pesan kesedihan. Indikasinya, setiap orang yang bahagia, hanya meningkatkan kebahagiaan bagi orang lain sebesar 11 persen. Di pihak lain, walaupun hanya satu orang yang sedang sedih, efeknya akan menyebar pada orang lain sebanyak 2 kali lipat.
Temuan tersebut memang belum secara pasti menyimpulkan pola penyebaran emosi, namun para peneliti telah berhasil membuat parameter pola transmisi dan dinamika jaringan sosial yang akan menjadi acuan penelitian berikutnya.
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar